Senin, 19 Januari 2015

Kukuhkan Kepengurusan Baru Korpri Banten, Ini Nasehat Diah ke PNS

Ketua Umum Korpri Diah Anggraeni
Jan 19, 2015 15:15   Editor :  Idham Gofur


SERANG - Anggota Korpri atau Korps Pegawai RI tidak boleh diskriminatif dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP Korpri Diah Anggraeni usai mengukuhkan pengurus DPD Korpri Provinsi Banten periode 2014-2019 di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Curug, Kota Serang, Senin (19/1/2015).

"Itu salah satu gebrakkan dari reformasi birokrasi. Bahwa Korpri sebagai abdi Negara, abdi masyarakat tidak boleh diskriminatif dalam memberikan pelayanan," ungkap Diah. "Seorang pegawai Negeri, dulu pamong praja yang merasa dilayani sudah tidak ada lagi. Sekarang harus melayani semaksimal mungkin itu sebagai abdi Negara," sambung Diah. 

Upaya Korpri mengevaluasi anggotanya, menurut Diah, terus dilakukan untuk memaksimalkan kinerja anggota dalam bidang pelayanan. "Kita harus terus menerus mensosialisasikan apalagi dalam UU Aparatur Sipil Negara, satu pasal khusus mengatur mengenai PNS. Dengan demikian sosialisasi perlu dilakukan hingga ke tingkat bawah secara berjenjang," katanya. 

Plt Gubernur Banten Rano Karno menegaskan, upaya Pemprov Banten menerapkan UU ASN masih dilakukan secara bertahap dan perlu penyesuaian. "Guiden-nya ASN. Makanya harus dijalankan mekanismenya. Kita di masa transisi, makanya perlu waktu. Misalnya, seleksi perlu digerakan dari eselon IV ke III, eselon III ke II itu harus melalui mekanisme seleksi karena itu ASN," ungkap Rano. (Wahyudin)
     
     Sumber : http://www.radarbanten.com/read/berita/10/25872/Kukuhkan-Kepengurusan-Baru-Korpri-Banten-Ini-Nasehat-Diah-ke-PNS.html

Minggu, 18 Januari 2015

PNS Dilarang Berada Didua Kaki

Written By bantencom ic on Monday, 15 December 2014 | 16:55:00

Serang, bantencom - Banyaknya PNS yang terlibat dan aktif didunia politik, menjadi perhatian Dewan Pengurus Korpri Nasional. Hal ini juga terjadi di Provinsi Banten.

Sekjen Dewan Pengurus Korpri Nasional, Tasdik Kinanto dalam sambutannya pada acara Musyawarah Provinsi III Korpri tahun 2014 di Badiklat Banten, Minggu (13/12) meminta kepada seluruh PNS untuk tidak berkecimpung dan melibatkan diri pada urusan politik. "PNS harus netral, kalau PNS ini sudah tidak netral, urusan pelayanan akan tidak sangat baik, dan dapat menghambat proses pembangunan," ujarnya.

Namun demikian, Tasdik tidak melarang seseorang untuk aktif dan terlibat dalam dunia politik. "JIka anda (PNS : red) bermain politik silahkan saja. Tapi jangan ada dibirokrasi, keluar dulu. Setelah itu bebas berpolitik," ungkapnya. PNS katanya, harus menunjukkan dedikasi dan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi saat ini sudah ada UU nomor 5 tahun 2014 tentang  Aparatur Sipil Negara (ASN), yang menuntut pegawai negeri profesional. "Anggota Korpri akan diintegrasikan dengan Korps Profesi ASN," ujar dia.


Sementara itu, Plt Gubernur Banten, Rano Karno dalam sambutannya menyatakan adanya wacana pengurangan PNS di Provinsi DKI. "Saya baca runing teks di televisi, Ahok (Plt Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama, berniat mengurangi PNSnya  sebanyak 3 ribu orang," ujarnya. Namun demikian, Plt Gubernur  tidak menyinggung  langkah Ahok tersebut akan  diterapkan di Provinsi Banten, namun tetap fokus terhadap percepatan pembangunan.

"Di kita ini ini memang seperti Auto Pilot. Tapi alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, pengesahan anggaran selesai, walaupun dihadapi dengan berbagai dinamika," ujarnya

     Sumber : http://www.bantencom.com/2014/12/pns-dilarang-berada-di-dua-kaki.html

Selasa, 13 Januari 2015

HUT KORPRI 43 PNS Bantul Diajari Tertib Lalu Lintas

Senin, 1 Desember 2014 20:20 WIB | Endro Guntoro/JIBI/Harian Jogja |       |

Harianjogja.com, BANTUL- Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-43 korps pegawai RI (Korpri) di Lapangan Paseban Bantul, Senin (1/12/2014) dimeriahkan dengan acara bagi-bagi helm oleh kepolisian setempat.
Pada peringatan HUT Korpri, Polres Bantul menyisipkan agenda sosialisasi keselamatan berlalu lintas. Kepala Unit Dikyasa Polres Bantul Ipda Canggih menyatakan, para anggota Korpri yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) harus menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas seperti halnya polisi.

“Karena Polri dan PNS sebagai bagian dari apartur negara, untuk menjadi contoh bagi masyarakat,” tutur Ipda Canggih.

Dalam acara itu, kepolisian juga mengajarkan tips-tips keselamatan berlalu lintas. Polisi juga menekankan PNS untuk mengedepankan prinsip tri siap, yaitu siap mematuhi peraturan lalu lintas, siap kondisi fisik dalam berkendara, serta siap kendaraan yang digunakan.

Di penghujung acara, polisi membagikan helm kepada sejumlah perwakilan PNS. Menggunakan helm saat mengemudikan sepeda motor sebagai salah satu tindakan tertib lalu lintas.

     Sumber : http://www.harianjogja.com/baca/2014/12/01/hut-korpri-pns-bantul-diajari-tertib-lalu-lintas-556524

Korpri Sleman kembangkan unit usaha pembangunan perumahan

Jumat, 29 Agustus 2014 17:22 WIB

Oleh Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (Antara Jogja) - Korp Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan sosialisasi pengembangan berbagai unit usaha di antaranya pembangunan perumahan bagi para anggota.

Sekretaris Korpri Kabupaten Sleman Endang Kusmawati, Jumat, mengatakan pengembangan usaha ini adalah untuk memajukan Korpri dalam rangka menyejahterakan anggota.

"Pengembangan unit usaha ini di antaranya adalah melanjutkan program sebelumnya yakni pembangunan Perumahan Korpri yaitu Perumahan PNS `Griya Wahana Praja I` yang berlokasi di Dusun Catur Binangun, Desa Widodomartani, Ngemplak," katanya.

Ia mengatakan, selain itu juga mengembangkan usaha dengan pihak ketiga untuk mendapatkan pelayanan potongan harga di antaranya bekerja sama dengan Hotel Savita Inn Jalan Palagan Tentara Pelajar KM 9 Kamdanen Sariharjo, Ngaglik.

"Kami juga bekerja sama dengan Pondok Makan Sido Mekar Jalan Magelang, Wadas, Tridadi, Sleman, bekerja sama dengan katering Anggrek dan Pijat Refleksi Kembang Jari. Ini salah satu usaha bagaimana bisa menyejahterakan anggota Korpri dengan memberikan diskon bagi seluruh anggota KORPRI Kabupaten Sleman yang mengakses dengan menggunakan Kartu Tanda Anggota (KTA)," katanya.

Menurut dia, Korpri Kabupaten Sleman juga ingin meningkatkan langkah-langkah untuk meningkatkan profesional.

"Nantinya masing-masing unit Korpri di Kabupaten Sleman mempunyai program yang bisa dikembangkan di sub unit korpri," katanya.

Ketua Dewan Pengeurs Korpri Kabupaten Sleman Sunartono mengatakan, Korpri tidak hanya sebagai jargon atau slogan belaka, tetapi harus diwujudkan dalam karya yang nyata sebagai abdi negara abdi masyarakat yang selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

"Untuk dapat bersikap profesional, setiap anggota Korpri harus mau bekerja keras dan tekun. Setiap anggota Korpri tidak boleh malas belajar dan terus meningkatkan kompetensi diri. Untuk itu Korpr Kabupaten Sleman harus terus mengembangkan kegiatan pelatihan guna mendukung peningkatan kapasitas organisasinya," katanya.

Ia mengatakan, dengan begitu semangat pengabdian dan profesionalisme akan menjadi dasar untuk mewujudkan reformasi birokrasi.

"Untuk menjadi sukses itu perlu proses dan tidak bisa instan karena dibutuhkan waktu, pengalaman dan tekad untuk terus memperbaiki diri menjadi insan yang jauh lebih baik," katanya.

Sunartono mengatakan, anggota Korpri yang mendapatkan kesejahteraan, maka secara otomatis akan meningkatkan produktifitas kerjanya.
Editor: Mamiek
     Sumber : http://jogja.antaranews.com/berita/325180/korpri-sleman-kembangkan-unit-usaha-pembangunan-perumahan

Minggu, 11 Januari 2015

Djanalis Sarankan Tentang Peningkatan Kesejahteraan Karyawan di Diskusi KORPRI

KORPRI Dialog Interaktif

Drs. Djanalis Djanaid, mantan ketua KORPRI (Asosiasi Pegawai Negeri Sipil Indonesia) UB menyarankan untuk peningkatan kesejahteraan karyawan. Peningkatan kesejahteraan harus berada di bawah bimbingan KORPRI sampai ke tingkat Rektor. Itu pernyataannya pada Dialog Interaktif "Partisipasi KORPRI di Peningkatan Kesejahteraan Karyawan" pada Selasa (23/12) di lantai 8 Gedung Rektorat UB.

Menurut mantan Kepala Humas Kantor Pusat, ada beberapa alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan. Ada beberapa komponen yang dapat ditambahkan pada perekrutan karyawan seperti tunjangan meninggalkan, bonus tahunan, tunjangan perumahan, tunjangan investasi dan uang transport.



"Mudah-mudahan, dengan itu peningkatan kesejahteraan, kenyamanan karyawan juga ditingkatkan," katanya.



Selain perbaikan keuangan, KORPRI diharapkan untuk mempertimbangkan aspek kekeluargaan. Saat ini, Djanalis tahu ada kesenjangan antara bagian. Sebagai fungsinya sebagai pemersatu antara anggota, KORPRI diharapkan untuk menangani situasi ini. Salah satu solusi adalah dengan pertemuan keluarga yang dapat diselenggarakan setiap tahun.



Dia juga mengingatkan tentang perhatian KORPRI untuk karyawan yang telah meninggal. Menurut dia, perhatian tidak hanya dengan memberikan uang kesejahteraan, tetapi juga kehadiran salah satu pejabat atau perwakilan dari UB di pemakaman. Hal ini tidak hanya untuk dosen, tetapi juga untuk staf administrasi.



Dia mengatakan bahwa dia diangkat langsung memberikan pidato dalam perpisahan karyawan acara UB tiba-tiba. "Saat itu, saya telah pensiun selama lima tahun," katanya.



Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Drs. Slamet Kusnady M.Si, setuju dengan Djanalis, ia mengharapkan ada perhatian dari universitas untuk karyawan yang telah meninggal. "Bantuan tidak hanya uang tunai, tetapi juga terop (tenda Indonesia sebagai perlengkapan event) dan peralatan lainnya yang dapat diberikan," katanya.
     Sumber : http://prasetya.ub.ac.id/berita/Djanalis-Suggest-About-Improvement-of-Employees-Welfare-in-KORPRI-Discussion-15960-en.html

Kamis, 08 Januari 2015

Taufan: Anggota Korpri Wajib Diberi Bantuan Hukum


   Tuesday, Jan 06 2015

   PAREPARE, BKM -- Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe meminta Korps Pergawai Republik Indonesia (Korpri) daerah ini memberikan perlindungan hukum kepada anggotanya yang terlilit kasus hukum. 
Desakan ini disampaikan Taufan saat melantik Ketua Dewan Korpri Parepare Mustafa Mappangara, di Ruang Data Kantor Wali Kota, Senin (5/1). 
Menurut Taufan, tidak boleh ada Aparatur Sipil Negara (ASN) Parepare yang bermasalah hukum seperti anak ayam kehilangan induk.  Mereka wajib diberikan bantuan hukum. Termasuk menyediakan pengacara terbaik saat tersandung kasus hukum. Bukan saja pengacara, tapi konsultan hukum juga dibutuhkan.
Dirinya, kata Wali Kota yang baru saja meraih gelar doktor hukum di Program Pascasarjana Unhas ini, telah meminta Kabag Hukum Pemkot Parepare mencermati persoalan tersebut.
“Saya sudah minta Kabag Hukum untuk mencermati anggaran. Berikan bantuan hukum terbaik kepada setiap pegawai kita yang bermasalah hukum. Jangan mereka seperti anak ayam kehilangan induk,” tegas Taufan.
Taufan minta kepada pengurus Korpri Parepare yang baru dilantik untuk menjadi wadah yang tangguh bagi anggotanya. Korpri Parepare harus menjadi payung bagi anggotanya dalam keadaan suka dan suka.
”Baik litigasi maupun non litigasi kami sangat butuhkan agar Korpri ke depan tidak ada lagi memiliki anggota yang tersandung masalah hukum, seperti sekarang ini sejumlah pejabat terlibat kasus hukum,” jelasnya.
Taufan mengakui kalau di tahun 2015 ini akan ada pengacara dan konsultan hukum handal memberikan wejangan kepada pengurus Korpri, agar ke depan tidak ada lagi yang bersentuhan hukum.
Taufan mengingatkan bahwa sebagai pembantu umum wali kota, Sekkab yang menjabat Ketua Dewan Korpri harus menjadi mercusuar bagi seluruh anggota Korpri Parepare. Ia juga minta kepengurusan yang baru tampil beda.  
“Ubah paradigma melalui penghayatan terhadap tiga sendi pokok pengabdian Korpri, yakini sebagai abdi negara, abdi pemerintahan dan abdi masyarakat,” katanya.
Titik paling tinggi pengabdian kepada pemerintahan, kata Wali Kota berlatar belakang pengacara ini, adalah menjaga etika pemerintahan.  Ia minta persoalan ini menjadi perhatian khusus bagi kepengurusan Korpri Kota Parepare yang baru.
Ia juga minta Korpri Parepare meningkatkan SDM dan profesionalisme anggota, meningkatkan daya saing daerah dengan melakukan pembinaan kepada anggota. Pembinaan tersebut, ujar Taufan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja PNS dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
Selain Mustafa Mappangara, turut dilantik pada kesempatan ini, H Iwan Asaad sebagai Ketua Bidang Organisasi. Ia menggantikan Andi Lukman yang menempati posisi baru sebagai Ketua Bidang Usaha Korpri Kota Parepare.
Sebelumnya, Iwan Asaad yang merupakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Parepare menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Korps. Posisi ini kemudian dipercayakan kepada Muhlis Salam yang juga Kepala Badan Kesbang Kota Parepare.
Adapun jabatan lama Muhlis Salam di Korpri, yakni sebagai Ketua Bidang Olahraga. Jabatan tersebut kini ditempati H Ramadhan Umasangaji yang juga Kepala Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata (OPP).
Sementara Mustafa Mappangara dilantik sebagai Ketua Dewan Korpri Parepare menggantikan HA Faisal Andi Sapada yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Parepare.
”Kami segera bermitra dengan konsultan hukum dan pengacara handal agar bisa diajak sharing masalah-masalah hukum yang dihadapi pengurus dan anggota korpri di masa mendatang,'' janji Mustafa Mappangara. 
     Sumber : http://beritakotamakassar.com/sulselbar/item/9297-taufan-anggota-korpri-wajib-diberi-bantuan-hukum

Minggu, 04 Januari 2015

Pastika Ajak Korpri Dewasa Beri Layanan Publik

Kamis, 27 November 2014 15:46 WIB

Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di daerah itu untuk dewasa dan matang dalam memberikan layanan publik.


"Peringatan HUT Korpri kali ini, saya harapkan mampu menjadi momentum dalam meningkatkan kinerja dan kualitas dalam memberikan layanan terhadap masyarakat luas," katanya saat memimpin ziarah serangkaian peringatan HUT Korpri ke-43 di Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta, di Tabanan, Kamis.

Selain itu, mantan Kapolda Bali itu mengajak seluruh staf dan pemangku jabatan di Bali untuk meneruskan perjuangan dan semangat patriotisme pahlawan dengan mengemban semangat pantang menyerah dan bekerja keras.

"Anggota Korpri pun harus menumbuhkan sikap kesetiakawanan kepada anggota khususnya sehingga dalam mengabdikan diri tidak melepaskan diri dari cita- cita para pahlawan yakni menuju masyarakat yang adil makmur berdasarkan atas Pancasila," ujarnya.

Adapun tema peringatan HUT Korpri tersebut adalah "Memperkokoh Jiwa Korps, Profesionalitas dan Integritas Aparatur Sipil Negara sebagai Anggota Korpri guna Mendukung Kepemimpinan Nasional menuju Bangsa yang Sejahtera dan Bermartabat".

Turut hadir dalam kesempatan itu Sekda Kabupaten Tabanan Wirna Ariwangsa, Wakil Ketua DPRD Tabanan Wayan Gindra dan Sri Labandari , Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan serta PNS di lingkungan Pemkab Tabanan.(MFD)

Editor: Mayolus Fajar Dwiyanto
 Sumber : http://bali.antaranews.com

HUT Korpri ke-43, Aher: Momentum untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat


PASBERITA.com - Memperingati hari jadi Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-43 yang jatuh pada 29 November 2014 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan upacara peringatan HUT KORPRI tingkat provinsi di Gedung Sate Bandung, Senin (01/12) pagi, dengan tema “Memperkokoh Jiwa Korps, Profesionalisme dan Integritas Aparatur Sipil Negara Sebagai Anggota Korpri, Guna Mendukung Kepemimpinan Nasional Menuju Bangsa Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat”.

Pada sambutan Presiden RI, yang dibacakan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, disebutkan bahwa organisasi Korpri akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia (Korps ASN RI).

Perubahan tersebut terkait dengan telah diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang memiliki tujuan untuk menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN, serta mewujudkan jiwa Korps ASN sebagai pemersatu bangsa.

Bagi Aher, peringatan hari jadi ini merupakan momentum untuk terus meningkatkan pelayanan masyarakat yang lebih prima, tanpa ada diskriminasi, manipulasi, korupsi, dan gratifikasi.

“Tentu saja yang harus tampak dari semua aparatur sipil negara adalah layanan publiknya yang sangat prima, cepat, murah, tanpa hambatan apa-apa”, pungkas Aher ditemui usai upacara.

“Dengan demikian, Korpri sebagai wadah organisasinya harus tampil sebagai sebuah organisasi yang isinya adalah para PNS profesional dan mampu menghadirkan layanan publik yang sangat prima, sangat baik, mudah, dan cepat”, paparnya lagi.

Seperti rilis yang diterima pasberita.com, selain upacara peringatan, pada hari jadi korpri tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menyelenggarakan lomba paduan suara yang diikuti oleh seluruh anggota Korpri Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.

Ada pula bakti sosial yang diprakarsai oleh ibu-ibu Dharmawanita, penanaman pohon, dan Pekan Olahraga Pemerintah Daerah (Porpemda) Jabar, yang akan dimulai pada 2 Desember besok. (*)

     Sumber : http://www.pasberita.com

MenPAN-RB: PNS dan Pejabat Harus Makan Ubi Rebus Saat Rapat

Dialog-MenPAN

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (HUT Korpri) ke-43, pemerintah mencetuskan 'Gerakan Nasional Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara' (ASN). Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) diminta meninggalkan mental priayi dan berhenti melakukan pemborosan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (1/12/2014), terhitung mulai hari ini, para PNS dilarang menggelar rapat di hotel atau tempat-tempat mewah lainnya. Pegawai harus menggelar acara di tempat yang sudah disediakan.

Gerakan hidup sederhana untuk PNS ini berdasarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2014. Dalam surat edaran tersebut, PNS diimbau untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan instansi pemerintah di lingkungan masing-masing atau di lingkungan instansi pemerintah lainnya.

Kecuali melibatkan jumlah peserta kegiatan yang kapasitasnya tidak mungkin ditampung untuk dilaksanakan di lingkungan instansi masing-masing atau instansi pemerintah lainnya.

Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) juga mengeluarkan intruksi pembatasan tamu undangan pada pestapejabat. 

Kemudian tidak diperbolehkan memberikan karangan bunga kepada atasannya maupun sesama pejabat pemerintahan lainnya. Ini dilakukan untuk merubah kebiasaan dan perilaku boros pada aparatur negara.

Selain larangan menggelar rapat di luar kantor, pemerintah juga menginstruksikan agar pegawai dan pejabat negara mengkonsumsi makanan lokal. Seperti singkong rebus, jagung rebus, misro, combro, kopi, teh, dan sebagainya.

Konsumsi sederhana ini juga harus disajikan pada saat rapat pegawai pemerintahan. Perintah berdasarkan Surat Edaran nomor 10 tahun 2014 ini juga berlaku mula tanggal 1 Desember 2014.

Instruksi ini dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan kedaulatan pangan.

Seberapa besar penghematan yang bisa diselamatkan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara ini? Saksikan selengkapnya video dialog bersama MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi di bawah ini. (Nfs/Riz)
     Sumber : http://news.liputan6.com

Menteri Yuddy Beber Detail Alasan Moratorium PNS

 
on 

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan akan melakukan moratoriumpenerimaan pegawai negeri sipil (PNS) selama 5 tahun. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menjelaskan kebijakan ini diperlukan karena belanja barang kebutuhan PNS telah memberi beban pada APBN.

"Belanja barang, belanja pegawai di APBN 2014 itu sudah terlalu tinggi 41%. Setiap pengadaan satu orang pegawai, itu akan diikuti oleh peningkatan biaya barang dan modal. Saya merekrut Anda, apa saya cuma bayar gaji Anda? Kan tidak," kata Yuddy, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Yuddy merinci, saat awal merekrut maka PNS akan menerima gaji sebesar  Rp 2,8 juta plus tunjangan Rp 2,2 juta. Besaran biaya itu diakui tidak memberatkan negara. Tapi, negara juga harus mengeluarkan uang untuk memberikan baju Korpri dan kebutuhan lain seperti komputer.

"Belanja barang beli baju Korpri, berapa juta orang dikasih. Sekretaris beli komputer. Jumlah belanja modal, belanja barang, plus belanja pegawai itu angkanya sudah mencapai di atas 80%. Uang negara yang tersedia dari APBN untuk program-program pembangunan kurang dari 20%. Ini postur APBN yang kurang sehat. Harusnya space, sisa anggaran untuk pembangunan lebih besar," papar dia.

Menurut pemerintah negara baru akan sehat bila belanja untuk PNS di kisaran 30 persen. Hal itu baru bisa dilakukan bila menerapkan moratorium. Dengan moratorium, belanja barang kebutuhan PNS tentu akan berkurang.

Politisi Hanura itu menyampaikan fokus pemerintah adalah pembangunan. Oleh karena itu, jangan sampai anggaran pembangunan dihamburkan untuk belanja PNS.

Dia menambahkan hal yang paling bagus itu, jika anggaran program pembangunan semakin tinggi. Sementara belanja barang, belanja modal, belanja pegawai tidak lebih dari 60 persen.
"Kalau sudah 60:40 kita punya uang yang banyak buat kesehatan, pendidikan, program-program sosial, bendungan, jalan, jembatan, bisa ada dana untuk banjir di Bojonegoro, Gresik, longsor Banjarnegara kita punya uang yang cukup," tandas Yuddy. (Silvanus/Nrm)
     Sumber : http://bisnis.liputan6.com

Melalui Korpri, BKN Regional Bandung Peduli Banjir Bandung Selatan



Kepala Kantor Regional III BKN Bandung Istati Atidah (kanan) secara simbolis memberikan bantuan kepada pegawai BKN yang turut terkena banjir Bandung Selatan, Senin, (29/12/2014).
Kepala Kantor Regional III BKN Bandung Istati Atidah (kanan) secara simbolis memberikan bantuan kepada pegawai BKN yang turut terkena banjir Bandung Selatan, Senin, (29/12/2014).
Bandung, Humas BKN – Apabila ada pegawai yang tempat tinggalnya terkena musibah banjir, untuk sementara waktu dapat menempati rumah dinas yang ada. Dukungan tersebut disampaikan Kepala Kantor Regional (Kanreg) III Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bandung Istati Atidah saat memberikan bantuan secara simbolis kepada para korban banjir Bandung Selatan di sela-sela kegiatan Bhakti Sosial yang diadakan oleh Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia (Korpri) Kanreg III BKN Bandung di ruang rapat Kepala Kanreg III BKN Bandung, Senin (29/12/2014).
Lebih lanjut, Istati Atidah mengatakan melalui kegiatan ini, Korpri dan seluruh pegawai Kanreg III BKN Bandung telah ikut berkontribusi secara positif guna meringankan beban masyarakat yang terkena musibah. “Apresiasi yang setinggi-tingginya kami berikan kepada Bapak/Ibu yang sudah meluangkan segalanya guna meringankan beban saudara kita yang sedang terkena musibah,” ujar Istati.
Ketua Korpri Kanreg III BKN Bandung Soebagyo saat ditemui langsung mengatakan, bantuan berupa uang yang diserahkan secara simbolis oleh Istati Atidah kepada sedikitnya 3 (tiga) orang pegawai BKN yang turut menjadi korban banjir tersebut juga akan didistribusikan ke sejumlah posko-posko di lokasi musibah. “Selain pegawai, tentu bantuan ini akan segera didistribusikan ke beberapa posko yang memang dirasa sangat membutuhkan, mohon doa agar musibah banjir ini segera berakhir,” tutup Soebagyo. Nyo/Berry/Kanreg III BKN.
     Sumber : http://www.bkn.go.id

HUT ke-43 Korpri : Ratusan Anggota Korpri Donorkan Darah

HUT ke-43 Korpri : Ratusan Anggota Korpri Donorkan Darah

December 31, 2014 in Dinas Penerangan

Memperingati HUT ke-43 Korpri Tahun 2014, sekitar 500 anggota Korpri TNI dan Nasional menyumbangkan darahnya dalam Bhakti Sosial Donor Darah yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Korpri (DPK) Unit TNI AD bekerjasama dengan DPK Pok Sub Unit Korpri RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dan PMI DKI Jakarta di Auditorium Dr. Pratomo Lt. VI Gedung Prof. Dr. Satrio RSPAD Gatot Soebroto, Selasa (30/12/2014).
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr. Ponco Agus Prasojo, Sp.B-KBD pada sambutan yang dibacakan oleh Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Kol. CKM dr. Bambang S. M.M. menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan wujud kepedulian Korpri akan penderitaan saudara-saudara kita yang membutuhkan darah, dimana, bagi mereka setetes darah yang disumbangkan sangat berharga dan berpengaruh bagi keselamatan jiwa.
“Disamping itu, selain mempunyai nilai sosial seperti yang telah dijelaskan di atas, donor darah juga berdampak positif bagi kesehatan pendonor itu sendiri. Sebab, dengan melaksanakan donor darah setiap tiga bulan sekali, sel-sel darah akan memperbarui dirinya sehingga sel-sel darah kita akan selalu muda,” ungkapnya.
Hadir pada acara tersebut Sekjen Korpri Nasional, Ketua Korpri TNI, Ketua Unit Korpri TNI AD, Ketua Unit Korpri TNI AL dan Ketua Unit Korpri TNI AU. (Dispenad).
     Sumber : http://www.tniad.mil.id