Pakde Karwo Raih Penghargaan Wredatama Nugraha Utama
Gubernur
Soekarwo saat menerima penghargaan Wredatama Nugraha Utama dari Ketua
Umum PB PWRI Haryono Suyono di Puncak Peringatan HUT PWRI ke 51 di
Atrium Universitas Trilogi Jakarta
DUTAonline, JAKARTA – Penghargaan demi penghargaan
terus diraih Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo. Kali ini, Gubernur
yang akrab disapa Pakde Karwo itu meraih Penghargaan Wredatama Nugraha
Utama yang dianugerahkan oleh Pengurus Besar Persatuan Wredatama
Republik Indonesia (PB PWRI) pada Puncak Peringatan HUT PWRI ke-51 Tahun
2013 di Atrium Kampus Universitas Trilogi, Jl. TMP Kalibata Jakarta
Selatan. Kamis (5/9).
Penghargaan tersebut berupa tanda kehormatan berbentuk bintang tujuh
sisi. Selain itu, Pakde Karwo juga menerima piagam kehormatan dari PB
PWRI. Kedua penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua
Umum PB PWRI, Prof Dr Haryono Suyono MA PhD didampingi Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) RI, Dr HR Agung Laksono,
selaku Pembina PWRI.
Gubernur
Soekarwo bersama mantan Menhub Agum Gumelar dan Aswar Anas usai terima
penghargaan Wredatama Nugraha Utama di Puncak Peringatan HUT PWRI ke 51
di Atrium Universitas Trilogi Jakarta
Diterimanya penghargaan terebut disambut gembira oleh Pakde Karwo.
Orang nomor satu di jajaran Pemprov Jatim itu merasa bangga. Dengan
diberikannya penghargaan tersebut akan memotivasinya untuk terus
meningkatkan kinerja dan menggandeng berbagai pihak, termasuk PWRI untuk
memajukan Jatim.
“Penghargaan ini menjadi salah satu penyemangat saya untuk terus
berbuat lebih baik bagi PWRI dan masyarakat Jatim. Mari bersama
membangun Jatim lebih maju dan sejahtera,” katanya.
Bagi dirinya, Wredatama adalah salah satu elemen penting untuk
menentukan arah pembangunan. Sebab mereka adalah orang-orang yang lebih
dulu berjuang dalam membangun dan mengembangkan negeri ini. Sehingga
meskipun sudah memasuki masa pensiun, tapi pemikiran serta pengalamannya
sangat dibutuhkan.
Gubernur
Soekarwo bersama para penerima penghargaan Wredatama Nugraha Utama di
Puncak Peringatan HUT PWRI ke 51 di Atrium Universitas Trilogi Jakarta.
Pada kesempatan itu, Menkokesra RI, Agung Laksono mengatakan
pemerintah pusat akan terus berpihak pada PWRI. Salah satunya dengan
menetapkan tambahan iuran program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS). “Sebelumnya besaran iuran PNS/pensiunan TNI/Polri untuk Jaminan
Kesehatan adalah sebesar 4 persen gaji/pensiun. Sebesar 2 persen menjadi
beban PNS/PP dan sebesar 2 persen ditanggung pemerintah,” ungkap Agung.
Mulai tahun depan, ketika penyelenggaraannya beralih ke BPJS, besaran
iuran itu akan berubah. Yaitu sebanyak 3 persen ditanggung pemerintah,
namun pensiunan tetap 2 persen. Ini adalah bentuk keberpihakan kami
terhadap PWRI. Sebab pensiun bukan akhir perjuangan, tapi awal dari
perjuangan baru” imbuh Agung Laksono.
Dalam kesempatan itu, Ketua PB PWRI, Haryono Suyono mengatakan,
penghargaan diberikan kepada Pakde Karwo karena telah berhasil memajukan
PWRI di Jatim. “Pakde Karwo sangat mendukung dan membina komunitas
pensiunan baik secara moril maupun materil sehingga PWRI Jatim terus
berkembang. Bahkan anggotanya sampai ke desa-desa. Tak heran usia
harapan hidup di Jatim juga tinggi” pujinya.
Ketua panitia penyelenggara, Fuad Bawazier mengatakan, acara ini
diselenggarakan untuk mengingat jasa-jasa dan pengabdian anggota,
pejabat dan tokoh masyarakat bagi perkembangan PWRI baik di tingkat
pusat, daerah maupun instansi. Penghargaan terdiri dari tiga tingkatan.
Pertama adalah Wredatama Nugraha Utama, Kedua, Wredatama Nugraha Madya,
dan tingkat ketiga adalah Wredatama Nugraha Pratama.
Jumlah usulan penerima penghargaan yang masuk dari pusat maupun
daerah adalah sebanyak 597 orang. Kemudian setelah dilakukan penyaringan
yang ketat, jumlahnya menjadi 485 orang. Rinciannya untuk tingkat Utama
sebanyak 11 orang, Madya 99 orang, dan tingkat Pratama sebanyak 375
orang.
Selain Pakde Karwo, penerima Penghargaan dan Tanda Kehormatan
Wredatama Nugraha Utama itu antara lain Menko Perekonomian RI, M. Hatta
Rajasa, Menteri Pertanian RI masa bakti 1993-1998, Syarifudin, Menteri
Penerangan RI masa bakti 1983-1997, Harmoko, Menteri Perhubungan RI masa
bakti 1988-1993, Azwar Anas, Menteri Perhubungan RI masa bakti
2001-2004, Agum Gumelar, Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, Gubernur
Jabar, Ahmad Heryawan, Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo H. Sarundajang,
Wakil Gubernur Jawa Tengah masa bakti 1985-1990, Suparto.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekjen PB PWRI, Progo Nurdjaman, Asisten
Administrasi Umum Sekdaprov Jatim, Akhmad Sukardi, dan Kepala BKD Jatim,
Akmal Boedianto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar